POS PUBLIKNEWS.COM
BREBES JAWA TENGAH,- Puluhan Warga Masyarakat desa Pakijangan bersama Forum Peduli Masyarakat ( FPMP) Desa Pakijangan menggelar aksi menuntut mundur Kepala Desa Pakijangan, yaitu Kades ( Adi Saprudin. S.I.P ) dari jabatannya.
Masyarakat desa Pakijangan mengutarakan berbagai usulan dan tuntutan melalui audensi yang digelar di Balai desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, di mulai pukul 10'00.WIB. rabu 20-03-24.
Koordinator "Forum Peduli Masyarakat Pakijangan" ( FPMP ) saudara Karsono mengatakan, alasan dari tuntutan itu lantaran kepala desa dianggap sudah mencederai warga Pakijangan.
Yang seharusnya berkewajiban sebagaimana mestinya, tetapi Kades ( Adi Saprudin ) kepala desa yang selalu balelo jarang berangkat ke kantor Desa / Balaidesa, tidak di siplin dalam tugasnya sebagai kepala desa, di karenakan dalam kurun waktu kurang lebih ( 5 ) bulan, Adi Saprudin Kades tidak pernah hadir di kantor desa, dan dianggap sudah melanggar Etik disiplin sebagai seorang Pejabat Desa.
"Tentunya tidak mempunyai rasa pertanggung jawaban dalam tugas."
Selain itu Masyarakat desa Pakijangan mempertanyakan terkait dengan status perkawinan kepala desa, dan sambung Karsono selaku Koordinator "Forum Peduli Masyarakat Pakijangan" juga meragukan status perkawinan ucapnya saat di tanya oleh awak Media, tentang terkait keabsyahan dalam perkawinan tersebut, dengan pandang secara Hukum Negara.
Karsono selaku koordinator menuntut agar Kepala Desa harap turun dari jabatannya, di karenakan sudah ( 5 ) bulan tidak pernah hadir sebagaimana kepala desa pada umumnya harusnya melayani warganya," kata Karsono.
Selain itu, dalam audensi mereka juga mempertanyakan tentang realisasi Dana Desa ( DD )tahun 2021 dan tahun 2023, Yaitu terkait pelaksanaan kegiatan fisik Dana Desa ( DD ) yang tidak sesuai dengan aturan. Termasuk kinerja Kepala desa yang tidak disiplin juga tatanan Pemerintah yang carut marut dan prasarana kantor desa pun sangat memprihatinkan," Ungkapnya.
Seiring yang disampaikan oleh Ketua BPD dan salah satu Tokoh Masyarakat setempat, "Jatmoro" harapnya, agar kiranya kepala desa turun dari jabatannya.
Mengingat permasalahan yang terjadi di Masyarakat, karena dalam pengamatan serta investigasi di lapangan diduga banyak penyimpangan pelaksanaan kegiatan fisik maupun non fisik dari Dana Desa ( DD )," ungkap Jatmoro.
Tidak hanya itu, lanjut dia, juga terkait laporan pertanggung jawaban Dana Desa ( DD ) tahun Anggaran 2021 sampai dengan tahun anggaran 2023 yang diduga menggunakan nota bukti fiktif.
Dalam perkiraan kedepan seandainya tuntutan Masyarakat tidak terpenuhi, maka warga ke depan akan melakukan laporan pengaduan ke APH dengan dugaan kasus lain yang merugikan masyarakat dan negara," tegasnya.
Perihal sekretaris Desa Pakijangan, sekdes Sumardi menanggapi aduan Masyarakat, di karenakan kepala desa "Adi Saprudin" tidak hadir dalam audensi bahkan di hubungi via Telpon maupun Whatsapp tidak tersambung alias tidak bisa di hubungi.
Sehingga Sekdes Sumardi ditanya oleh awak Media ia mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti akan mengadakan musyawarah dengan kepala desa dan pihak BPD serta jajarannya.
Dan kenyataannya kades jarang aktif di balai desa.Sementara tentang dugaan-dugaan lainnya yang mengarah kepada Kepala desa seharusnya dilakukan penyelidikan terlebih dahulu," kata Sumardi.
Dalam kehadiran Camat Bulakamba, "Setiawan Nugroho" mengapresiasi warga yang menurutnya telah memberikan kritik serta masukan, untuk bahan acuhan guna mengklarifikasi terhadap yang bersangkutan, karena peran Camat bersipat bagian dari pembinaan serta menjelaskan tentang regulasi atau peraturan pemerintahan yang berlaku, Camat yang akrab disapa "Wawan" merasa berterima kasih kepada Masyarakat karena dalam aksi nya secara damai santun serta kondusif dan terarah tegasnya.
Dalam audensi di desa Pakijangan di hadiri Camat Bulakamba, Sekdes Pakijangan & BPD dan sejumlah tokoh masyarakat serta pengamanan dari jajaran Polsek Bulakamba di bantu pengamanan dari Polres Brebes.
Terkait kepala desa tidak terlihat. Menurut informasi kades tidak bisa dihubungi dan tidak memberi kabar bahkan dihubungi tidak Aktif.-( Red-)
Reporter : Tirto
Editor : SF
